Kamis, 13 Desember 2018

Indahnya Konsep Uang Dalam Islam

Indahnya Konsep Uang Dalam Islam
Oleh:
Mila Bistiana
17081194010

    Adanya uang telah memudahkan kehidupan manusia dalam sistem perekonomian. Uang membuat transaksi menjadi lebih efektif dan efisien. Semakin berkembangnya zaman, fungsi uang berlanjutan tidak hanya sebagai satuan hitung dan alat tukar namun juga sebagai capital yang dapat berujung pada keuntungan dari praktik riba (Bustaman, 2016).

    Lalu bagaimana islam menanggapi hal tersebut??? Berikut penjelasannya

     Islam adalah agama yang sempurna, Islam telah mengatur semua urusan manusia tak terkecuali uang. Islam menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan menjauhi kezaliman. Oleh karena itu islam mempunyai konsep yang indah dalam mengatur peran dan fungsi uang dalam kehidupan manusia. Adapun konsep uang dalam islam adalah sebagai berikut  :
1. Uang adalah uang
     Islam memandang uang sebagai satuan nilai dan alat tukar yang digunakan untuk mempermudah transaksi, bukan suatu barang atau komoditas yang akan menimbulkan spekulasi. Secara tegas islam menerangkan uang adalah uang bukan capital (Solahudin,2017). Dalam ekonomi konvensional uang dapat berfungsi sebagai komoditas yang dapat menghasilkan tambahan harta. Hal ini diharamkan dalam islam karena termasuk praktik riba yang banyak menimbulkan kemudaratan dan kezaliman.
2. Uang adalah flow concept dan public goods
     Menurut Takiddin (2014) uang dalam islam tidak boleh mengendap dan harus mengalir (flow concept). Seseorang diharamkan menimbung uang/harta sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat At Taubah:34 yang artinya "Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih". Dengan konteks pada zaman Rasul mata uang yang digunakan adalah emas dan perak.
     Penimbunan uang dilarang karena uang adalah milik masyarakat (public goods). Hal ini dapat mengurangi jumlah uang yang beredar, dengan berkurangnya uang yang beredar menyebabkan produktifitas masyarakat menjadi lesu dan perekonomian berjalan lambat. Penumpukan uang dapat membuat seseorang menjadi tamak dan enggan untuk bersedekah.
3. Emas dan perak sebagai uang
     Sebagaimana sabda Rasullulah SAW telah menetapkan emas dan perak sebagai mata uang dan menjadikannya sebagai standar uang (Taqiyuddin An-Nabani, 1990). Emas digunakan karena nilainya relative stabil. Jika dibandingkan dengan uang kertas yang nominal dan nilai intrinsiknya berbeda, sehingga akan mengalami fluktuasi yang tajam dan stabilitas yang tidak terjamin (Juliana, 2017)
4. Economic Value of Time
      Dalam islam konsep yang digunakan adalah Economic Value of Time, yaitu bagaimana seseorang memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin untuk mendatangkan keuntungan didunia. Islam tidak mengenal Time value of money (Bustaman 2016), yaitu uang yang dimiliki saat ini lebih berharga dibandingan nilai uang masa yang akan datang, karena dapat berinvestasi dan mendapatkan keuntungan.

Kesimpulan
     Nah begitulah penjelasan konsep islam mengenai uang. Konsep islam yang utama adalah kemaslahatan, siapa yang bertakwa maka ialah yang menang. Islam menjunjung tinggi perdamaian islam tidak ingin ada yang terzalimi saat melakukan kegiatan ekonomi, islam tidak ingin kesenjangan terus terjadi. Yang memiliki uang semakin kaya dan yang tidak memilki uang tidak dapat apa-apa. Oleh karena itu islam hanya memfungsikan uang sebagai alat tukar dan bukan barang dagangan. Uang dalam islam tidak boleh ditimbun karena akan mengurangi jumlah uang yang beredar dimasyarakat. Islam menggunakan emas dan perak sebagai mata uang karena nilainya stabil. Islam mengenal konsep Economic Value Of Money dan tidak mengenal konsep Economic Value Of Time.


Daftar Rujukan
An-Nabhani, Taqiyuddin, Nidzamul Iqtishadi fil        Islam, Daarul Ummah, 1990. Cetakan ke-4

Bustaman. (2016). Konsep Uang dan Peranannya  dalam Sistem Perekonomian (versi elektronik)        .Studi atas Pemikiran Muhammad Abdul            Mannan. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Diperoleh pada 5 Desember 2018 dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6368/1/Bustaman.pdf

Juliana. (2017). Amwaluna Uang Dalam Pandangan Islam. 01, (02),  217-230. Diperoleh pada 5 Desember 2018 dari file:///C:/Users/win7/Downloads/2583-8879-1-PB.pdf

Solahudin, Imam. (2017). Konsep Uang Dalam Prespektif Islam. 04, (07). Diperoleh pada 5 Desember 2018 dari http://staimgarut.ac.id/wp-content/uploads/2017/05/KONSEP-UANG-DALAM-PERSPEKTIF-EKONOMI-ISLAM.pdf

Takiddin. (2014). Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum. Uang Dalam Prespektif Ekonomi Islam. 206-212. Diperoleh pada 5 Desember 2018 dari file:///C:/Users/win7/Downloads/1539-2983-1-SP.pdf

0 komentar:

Posting Komentar