Oleh : Deasy Ayu Rahma Putri (17081194066)
Jurusan Ilmu Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya
Pengertian
Pengangguran
Menurut
Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang
tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya.
Jenis-Jenis
Pengangguran
Menurut
Syamsudin dan Setyawan (2006) dalam jurnalnya, pengangguran di Indonesia
diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, pertama, pengangguran
terbuka, yaitu seluruh angkatan kerja yang mencari kerja, baik para
pencari kerja baru, maupun mereka yang sebelumnya pernah bekerja. Kedua, setengah
pengangguran, yaitu mereka yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu (BPS,
2006).
Penyebab
Pengangguran Terbuka
Sedikitnya
ada tiga hal yang menjadi alasan utama kenapa lulusan perguruan tinggi banyak
yang tidak bekerja, yaitu hambatan kultural, mutu dan relevansi kurikulum
pendidikan dan pasar kerja (Tilaar, 2002).
Upaya
Mengurangi Pengangguran
Beberapa
bentuk upaya yang dapat mengurangi pengangguran antara lain :
- Membekali dengan
pendidikan dan skill supaya dapat sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Pelatihan-pelatihan yang
dibuat oleh pemerintah dapat meningkatkan keterampilan.
- Pengembangan objek wisata
yang dibantu oleh pemerintah akan menumbuhkan jiwa wirausaha dan mandiri.
- Wisata kuliner yang
didorong oleh pemerintah dapat membantu meningkatkan perekonomian.
- Pemerintah harus dapat
membuat investor untuk mau berinvestasi di Indonesia (Arsyad,1999).
Teori
Pertumbuhan Ekonomi
Menurut
Sukirno (2000), pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam
masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat yang berhimbas pada
minimnya angka pengangguran. Menurut Seran (2017) dalam jurnalnya, “Pertumbuhan
ekonomi, akan menciptakan investasi, membuka lapangan kerja, menyerap angkatan
kerja, yang pada gilirannya akan mengurangi kemiskinan penduduk. Mutu modal
manusia yang berkualitas tinggi dan menguasai teknologi dapat menghasilkan
nilai tambah (value added) dan mendorong pertumbuhan ekonomi” (Kort, M.P
2002:539).
Analisis
Pengangguran Terbuka Terhadap Perekonomian Indonesia
Semakin bertambahnya tahun, pengangguran di Indonesia juga terus
bertambah. Menurut Sukirno (1994), “Pengangguran adalah suatu keadaan di mana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya.” Pengangguran adalah keadaan dimana orang
ingin bekerja namun tidak mendapat pekerjaan. Pengangguran yang semakin
menambah ini salah satunya “disumbangkan” oleh para lulusan perguruan
tinggi.
Menurut Syamsudin dan Setyawan (2006) dalam jurnalnya, pengangguran di
Indonesia diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar, pertama, pengangguran
terbuka, yaitu seluruh angkatan kerja yang mencari kerja, baik para
pencari kerja baru, maupun mereka yang sebelumnya pernah bekerja. Kedua, setengah
pengangguran, yaitu mereka yang bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu (BPS,
2006). Setiap tahunnya ada ribuan lulusan atau fresh graduate dari
berbagai tingkatan di perguruan tinggi di Indonesia dan menjadi pengangguran
terbuka. Menurut Tilaar (2002), “Sedikitnya ada tiga hal yang menjadi alasan
utama kenapa lulusan perguruan tinggi banyak yang tidak bekerja, yaitu hambatan
kultural, mutu dan relevansi kurikulum pendidikan dan pasar kerja”.
Lapangan
pekerjaan yang ada di Indonesia hanya terbatas dan tidak dapat menampung semua
lulusan yang semakin tahun semakin bertambah. Lapangan pekerjaan yang sedikit
tersebut membuat kondisi ekonomi masyarakat semakin menurun. Kondisi seperti
ini akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Menurut Sukirno
(2000), pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah
dan kemakmuran masyarakat meningkat yang berhimbas pada minimnya angka
pengangguran.
Para pengangguran terbuka harus mencari jalan baru untuk meningkatkan
perekonomian mereka yang mempengaruhi perekonomian Indonesia. Salah satunya
yaitu membuat usaha sendiri atau berwiraswasta sehingga dapat membuka lapangan
pekerjaan untuk masyarakat. Dengan begitu pengangguran terbuka akan berkurang
dan pertumbuhan ekonomi dapat meningkat. Menurut Seran (2017) dalam jurnalnya,
“Pertumbuhan ekonomi, akan menciptakan investasi, membuka lapangan kerja,
menyerap angkatan kerja, yang pada gilirannya akan mengurangi kemiskinan penduduk.
Mutu modal manusia yang berkualitas tinggi dan menguasai teknologi dapat
menghasilkan nilai tambah (value added) dan mendorong
pertumbuhan ekonomi” (Kort, M.P 2002:539). Selain itu, ada beberapa bentuk
upaya yang dapat mengurangi pengangguran antara lain :
- Membekali dengan
pendidikan dan skill supaya dapat sesuai dengan kebutuhan pasar.
- Pelatihan-pelatihan yang
dibuat oleh pemerintah dapat meningkatkan keterampilan.
- Pengembangan objek wisata
yang dibantu oleh pemerintah akan menumbuhkan jiwa wirausaha dan mandiri.
- Wisata kuliner yang
didorong oleh pemerintah dapat membantu meningkatkan perekonomian.
- Pemerintah harus dapat
membuat investor untuk mau berinvestasi di Indonesia (Arsyad,1999).
Dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan tersebut, para pengangguran
khususnya pengangguran terbuka akan dapat meningkatkan perekonomian mereka
sehingga jumlah pengangguran akan berkurang dan pertumbuhan perekonomian
Indonesia pun akan semakin meningkat.
Daftar
Pustaka
Arsyad,
Lincolin. (1997). Ekonomi Pembangunan. Penerbitan
STIE-YKPN: Yogyakarta.
Tilaar,
HAR. (2002). Perubahan Sosial dan
Pendidikan. Gramedia: Jakarta.
Seran,
Sirilius. (2017). Hubungan Antara Pendidikan, Pengangguran, dan Pertumbuhan
Ekonomi dengan Kemiskinan. Jurnal Ekonomi
Kuantitatif Terapan, Vol 10(2) pp 59-71.
Sukirno,
Sadono. (1994). Pengantar Ekonomi Makro.
Raja Grasindo Perseda: Jakarta.
Syamsudin.,
Setyawan, A.A. (2008). Foreign Direct Invesment (FDI), Kebijakan Industri, dan
Masalah Pengangguran: Studi Empirik di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9(1) pp 107-119.
0 komentar:
Posting Komentar