Kebijakan Moneter dan Krisis Moneter
Oleh : Rias Mei Riananda
17081194034
Kebijakan Moneter
pengertian
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi , mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera . Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman , " margin requirement ", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. (wikipedia)
Selain itu, kebijakan moneter juga bisa diartikan sebuah usaha dari Bank sentral dalam mengontrol beredarnya uang pada masyarakat dan juga menghadapi inflasi yang sedang terjadi. Kebijakan moneter juga bisa diartikan sebagai kebijakan atau aturan aturan yang dibuat oleh bank sentral dengan sedemikian rupa agar perkembangan perekonomian negara bisa meningkat dan mencegah adanya inflasi yang dilakukan dengan cara mengatur suku bunga bank, mengontrol nilai mata uang, dan cara cara lainnya yang dapat dilkukan oleh bank sentral atau Bank Indonesia.
Tujuan
Tujuan ditetapkannya kebijakan moneter tidak lain dan tidak bukan yaitu untuk mengendalikan uang beredar pada masyarakat agar tidak terjadi inflasi yang sangat rentan terjadi pada negara negara berkembang maupun negara negara maju. Inflasi dapat terjadi jika banyak uang beredar pada masyarakat sehingga masyarakat lebih memilih konsumsi daripada saving, hal ini membahayakan perekonomian. Oleh sebab itu disinilah tujuan adanya kebijakan moneter yang berperan penting dalam mengembalikan keadaan ekonomi yang dirasa mulai tidak bagus, maka bank sentral berhak menetapkan suku bunga untuk mencegah terjadinya inflasi karena jika inflasi tidak dapat diselesaikan maka bisa bisa terjadi krisis ekonomi.
Instrumen – Instrumen
Instrumen dari kebijakan moneter sudah banyak dijelaskan oleh para pakar ekonomi dan sebagian besar mengatakan bahwa instrumen dari kebijakan moneter ada tiga, yaitu :
Operasi pasar terbuka
Instrumen ini merupakan instrumen paling utama dan paling penting karena dapat berpengaruh besar pada peredaran uang dimasyarakat. Cara kerja instrumen ini yaitu dengan membeli surat surat berharga dari bank bank yang ikut berkontribusi dalam negara. Pembelian surat surat berharga oleh bak sentral akan mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat surat tersebut ada pada tangan bank sentral dan dapat mengurangi uang beredar saat surat surat berharga tersebut dijual kembali oleh bank sentral.
Penetapan tingkat diskonto
Kebijakan ini merupakan kebijakan dalam perubahan suku bunga yang dilakukan bank sentral pada biaya pinjaman yang harus dibayar oleh bank umum jika melakukan peminjaman pada bank sentral. Instrumen ini pada dasarnya bertujuan untuk mengubah tingkat diskonto yang berpengaruh pada beredarnya uang dimasyarakat. Cara kerjanya yaitu bank sentral menaikan tingkat suku bunga pada pinjaman sehingga tidak banyak bank umum yang melakukan pinjaman karena besarnya biaya yang harus mereka bayarkan pada bank sentral, dengan begitu maka uang beredar pada masyarakat juga akan berkurang karena lebih memilih untuk saving saja.
Penetapan cadangan wajib minimum
Kebijakan pada instrumen ini dapat mengurangi jumlah uang beredar dengan cara menaikkan cadangan wajib minimun yang akan berpengaruh pada deposito yang akan mengalami penurunan, jika tingkat deposito turun maka uang beredar akan ikut turun.
Krisis Moneter
Pengertian
Krisis moneter bisa disebut juga sebagai krisis ekonomi yang dapat diartikan terpuruknya perekonomian suatu negara yang dapat dipicu dari banyaknya hutang negara kepada negara lain yang semakin membengkak dan negara sudah tidak mampu lagi untuk membayar sehingga memicu permasalahaan permasalahan lain karena lilitan hutang tersebut.
Faktor – Faktor
Faktor faktor yang dapat menjadi dasar terjadinya krisis moneter atau krisis ekonomi pada suatu negara yaitu :
Banyaknya hutang negara
Ketergantungan pada negara lain
Pemerintahan buruk
Perekonomian tidak stabil
Contoh Krisis Moneter
Krisis moneter memang sangat rentan terjadi khususnya pada negara negara yang memiliki ketergantungan pada negara lain. Indonesia termasuk salah satu negara di Asia Tenggara yang rentan mengalami krisis moneter dan terbukti pada tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terjadi sampai pada tahun 1998. Namun dampak dari terjadinya krisis ekonomi tersebut tidak langsung bisa hilang melainkan keadaan ekonomi Indonesia masih terpuruk bahkan sampai tahun 2001. Indikasi ini terlihat dari pertumbuhan riil GDP per tengahan tahun 1990-an sampai sebelum terjadinya krisis menunjukkan rata-rata di atas 7%, setelah krisis turun drastis yaitu –13,7% (1998), -3%(1999), dan 1% (2000); sementara laju inflasi membengkak dari 6,47% (1996) sebelum krisis menjadi 11,05% (1977), 77,6% (1998), 25% (1999), dan 15% (2000). Indikasi lain terlihat dari nilai kurs rupiah terhadap dolar. Sebelum krisis terjadi nilainya Rp 2.682/per dollar AS, terus berfluktuasi dan awal semester 2001 menembus batas psikologis Rp. 11.000 (padahal APBN mematoknya Rp 7000) yang berarti nilai rupiah terdepresiasi lebih dari 300%. (Tim FISIP Unair, 2000:68)
Krisis ekonomi yang terjadi pada Indonesia pada tahun 1997 terjadi karena beberapa faktor, diantaranya :
Besarnya hutang negara pada negara lain dengan jangka waktu pembayaran yang pendek
Sistem perbankan yang buruk sehjngga tidak bisa menangani hutang yang membengkak
Korupsi dimana mana
Munculnya permasalahan politik yang dipicu dari saling tuduh antar anggota pemerintahan
Jatuhnya nilai mata uang terhadap dolar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia terjadi karena adanya hutang Indonesia pada negara lain yang mengakibatkan nilai mata uang terhadap dolar turun. Hal tersebut terjadi karena pada masa itu sistem yang berlaku pada bank di Indonesia masih kurang baik bahkan bisa dikatakan buruk, sehingga saat terjadi pembengkakan hutang negara bank bank tersebut tidak tau harus melakukan apa. Krisis ekonomi Indonesia 1997 diperparah dengan memanasnya keadaan politik yang disebabkan terciduknya koruptor dan saling tuduh atas permasalahan yang sedang terjadi saat itu.
REFERENSI :
Salamah, lilik. 2001. Lingkaran Krisis Ekonomi Indonesia ; Jurnal Masyarakat, Kebudayaan dan Politik Tahun XIV; Nomor 2. 65-76
Bagus, denny. 2009. Kebijakan Moneter, Definisi dan Instrumen Kebijakan Moneter; Jurnal Manajemen sdm. 1(1)
Wikipedia. Kebijakan Moneter. Dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter. 2014
Wikipedia. Krisis Moneter. Dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Krisis_moneter. 13 Maret 2017
Kamis, 13 Desember 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar