INFLASI VS PENGANGGURAN
Inflasi dan pengangguran
sudah menjadi masalah utama dalam perekonomian yang dikhawatirkan masyarakat
luas. Sebab dampak dari keduanya akan terasa langsung oleh masyarakat.
Inflasi dapat diartikan
sebagai banyaknya uang yang beredar di masyarakat akibat naiknya tingkat harga
yang terjadi secara terus menerus. Sedangkan pengangguran akan terjadi apabila banyaknya
penawaran tenaga kerja tetapi kurangnya permintaan terhadap tenaga kerja, hal
tersebut terjadi salah satu faktornya adalah tingkat inflasi yang memiliki
sifat fluktuasi atau berubah-ubah. Apabila inflasi bersifat fluktuasi, apakah
pengangguran akan berkurang apabila inflasi terjadi hanya sebentar?, Atau
bahkan menambah pengangguran?
Dalam data inflasi dan
pengangguran berikut (Septiatin, 2016) menjelaskan bahwa inflasi terus
mengalami perubahan dari data Badan Pusat Statistika (BPS) pada periode tahun
2011 – 2015.
Dari tahun 2011 – 2012
inflasi telah mengalami penurunan tetapi naik kembali pada tahun 2013. Sifat
fluktuasi dalam inflasi akan mengganggu berjalannya perekonomian di Indonesia.
Kemudian akan berpengaruh juga terhadap pengangguran yang ada di Indonesia
dengan data seperti dibawah ini.
Dalam
data pengangguran tersebut dijelaskan bahwa pengangguran di Indonesia telah
mencapai 6,5% atau mencapai 6.500.000 jiwa yang menganggur. Sedangkan naik
turunnya inflasi mampu mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia.
Hal tersebut terjadi karena, pada saat inflasi uang yang dipegang masyarakat
akan dimanfaatkan untuk kegiatan produksi sehingga membutuhkan tenaga kerja dan
angka pengangguran akan menurun, seperti penjelasan dibawah ini:
1.
Inflasi jangka
pendek (menurun ke tahun berikutnya)
Inflasi jangka
pendek terjadi apabila banyaknya uang yang beredar di masyarakat tetapi uang
yang dipegang oleh masyarakat tersebut tetap dimanfaatkan secara produktif.
Atau uang tersebut digunakan untuk kegiatan produksi. Sehingga munculah
aktivitas produksi dan banyak pabrik yang membuka lowongan pekerjaan. Dengan
bertambahnya permintaan akan tenaga kerja maka jumlah pengangguran akan
berkurang.
2.
Inflasi jangka
panjang (naik ke tahun berikutnya)
Inflasi jangka
panjang terjadi apabila banyaknya uang yang dipegang oleh masyarakat dan tidak
dimanfaatkan secara produktif dalam waktu lebih dari satu tahun. Atau uang
tersebut tidak digunakan untuk produksi sama sekali. Apalagi dipicu oleh harga
kebutuhan produksi yang semakin mahal akibat inflasi, maka aktivitas produksi
akan terhenti seperti gulung tikarnya pabrik-pabrik dan PHK terhadap tenaga
kerja. Sehingga dengan keadaan seperti ini berdampak tidak adanya aktivitas
produksi dan permintaan akan tenaga kerja menurun dan terjadilah pengangguran
yang semakin banyak.
Namun faktanya data diatas telah menjelaskan
bahwa inflasi yang berubah-ubah pun mampu mengurangi angka pengangguran yang
ada di Indonesia. Karena pada saat inflasi, uang yang ada pada masyarakat tidak
dianggurkan tetapi digunakan untuk kegiatan produktif seperti mengembangkan
suatu usaha bahkan banyak pabrik yang mulai beroperasi kembali. Sehingga banyak
pula permintaan akan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di
Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan teori A.W. Phillips (Safitri, 2011) bahwa
sesungguhnya hubungan inflasi dengan pengangguran itu merupakan cerminan adanya
kenaikan permintaan agregat. Dimana jika permintaan agregat naik, maka harga
akan naik sesuai dengan teori permintaan. Melalui inflasi
maka, dalam pemenuhan permintaan
tersebut produsen akan menambah jumlah produksinya dengan menambah permintaan tenaga kerja. Kesimpulannya dengan peningkatan
harga-harga pada saat inflasi maka permintaan tenaga kerja akan meningkat,
sedangkan pengangguran berkurang.
Daftar Pustaka
Septiatin, A., Mawardi & Rizki, M.
A. (2016). Pengaruh Inflasi dan Tingkat Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia (Versi Elektronik). Jurnal I-Economic, 2 (1), 50 – 65. Diperoleh pada
11 Desember 2018, dari http://jurnal.radenfatah.ac.id.
Safitri, D. S. (2011). Pengaruh
Inflasi dan PDRB Terhadap Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Tengah Tahun
1993-2009 (Versi Elektronik). Jurnal Skripsi.
Diperoleh
pada 11 Desember 2018, dari http://lib.unnes.ac.id.
Dibuat oleh: Jofanda Putri Rahayu 17081194012 Ekis17B
0 komentar:
Posting Komentar